Minggu, 20 Februari 2011

PELABUHAN TERAKHIR

Cintaku adalah wangi bunga-bunga
Adalah sejuk gerimis musim pertama
Cintaku adalah silir angin yang lembut
Yang segar menggosoki seluruh isi beranda

Meremang bulu romaku oleh rindu terpendam
Dan tangan yang dulu nagkuh erat berpelukan
Wahai! gerimis sirna dan langit mengirim bulannya
Cahayanya menciumku dengan ribuan kecupan
Kekasih, adakah perahu cinta ku telah kau sediakan
Darah berdesar bagai olakan gemuruh lautan
Cepat! bawah aku segera menyeberang kedunia sana
Pasang layar! dan kemudikan dengan tangan mu pasti

Cinta yang kuat betapa sulit dipisahkan
Tapi pulau mana yang akan ku dapatkan
Dunia impian mana yang akan kau kehendaki
Kesejukan apa yang kau maui pada saat petang hari

Ku mau pelabuhan terakhir dimana kita berhenti
Dimana sayap-sayap camar mengepak diatasnya
Maka layaklah jika setiap tatapan jatuh terpana
Tapi ternyata cinta bisa dibina dan digugurkan

HITAM PUTIH CINTA

Cinta.......
Bergulung ombak laut biru
Mendengar kau memutus cinta
Bergetar hatiku mendengar suara ini
Sedangkan tiada hujan dan kilat

Cinta......
Kini musnah harapanku kini
Cintaku terputus di tengah jalan
Kau tinggalkan noda hitam di diriku
Cinta kasihku yang putih

Cinta......
Putihnya cintaku padamu
Mengapa kau memutus cintaku
Apakah cintaku hitam seperti noda
Kalau iya.. biarkan aku simpan cinta ini

Cinta.....
Kalau itu yang membuatmu bahagia
Biarkanlah aku menangis
Kalu memang berakhir sampai disini
Hitam putih cinta ku ini